header

- See more at: http://www.fathurrizqi.com/2013/09/membuat-slideshow-headline-news-blog.html#sthash.yZzLRfk1.dpuf

Minggu, 12 Februari 2023

Koneksi Antar materi Modul 3.1 Tentang Pengambilan keputusan

 


·         Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Pengambilan keputusan seorang guru harus berpihak pada murid. Keputusan tersebut harus mampu mengembangkan potensi yang dimiliki siswa

 

·         Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai yang ada dalam diri kita akan menjadi salah satu acaun bagi kita dalam pengambil keputusan. Jika nilai nilai tersebut sudah terbiasa diaplikasikan, maka nilai nilai tersebut akan dapat berpengaruh pada saat kita mengambil sebuah keputuan

 

·         Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya

Dengan belajar cara pengambilan keputusan di modul 3.1, ada peningkatan dalam kompetensi cara pengambilan keputusan, namun tentu hal tersebut harus dilatih agar semakin baik, termasuk pengambilan keputusan dan kegiatan coaching

.

·         Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Guru yang dapat mengelola dan menyadari aspek sosialnya akan dapat mengambil keputusan dengan baik, karena ia akan mampu berpikir secara jernih dan tenang, serta melihat semuanya secara konperhensif, sehingga dihasilkan pengambilan keputusan yang tepat

 

·         Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Nilai yang dianut oleh pendidik akan mempengaruhi pada moral dan etikanya, atau keputusan yang terkait dengan etika dan moral

 

·         Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Keputusan yang tepat akan berpihak pada siswa dan berpihak kepada kebaikan atau kebenaran serta nilai nilai universal, dan hal ini tentu akan mendung terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

 

·         Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan tantangan tersebut akan melatih kita dalam pengambilan keputusan. Keputusan yang dilalui melaui Langkah Langkah yang benar, akan mengasilkan keputusan akhir yang tepat.

 

 

 

·         Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Pengambilan keputusan akan mempengaruhi kemerdekaan murid, sehingga salah satu factor pertimbangan dalam mengampil keputusan adalah harus berorientasi pada keberpihakannya kepada siswa. Keputusan terhadap potensi anak yang berbeda, yaitu keputusan yang memberikan semua siswa mempunyai kesempatan untuk bertumbuh

 

·         Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Keputusan harus memertimbangkan juga dengan efeknya kepada siswa dimasa depan. Keputusan yang memberikan siswa kesempatan untuk mengembangkan diri sesuai dengan potensinya

 

·         Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Pengambilan keputusan seorang guru harus berdasarkan keberpihaknnya kepada murid, yang mampu mengembangkan murid yang diibarkan benih, agar dapat berkembang sesuai dengan potensinya

 

·         Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Dilema etika adalah pilihan antara dua hal yang sama sama benar, sedangkan bujukan moral adalah pilihan antara benar dan salah.

 

4 paradigam dilema etika :

1.       Individu lawan kelompok

2.       Rasa keadilan lawan rasa kasih sayang

3.       Kebenaran lawan kesetiaan

4.       Jangka pendek lawan jangka Panjang

 

3 prinsip/pendekatan pengambilan keputusan yg memuat unsur dilemma etika :

1.       Berpikir berbasis hasil akhir

2.       Berpikir berbasis peraturan

3.       Berpikir berbasis rasa peduli

 

9         langkah pengambilan keputusan :

1.       Mengenali nilai nilai yang saling bertentangan

2.       Menentukan siapa yang terlibat

3.       Kumpulkan fakta fakta relevan

4.       Pengujian benar atau salah, Uji legal, Uji regulasi, Uji intuisi, Uji publikasi, Uji panutan

5.       Pengujian paradigma benar lawan benar (yg 4 paradigma)

6.       Melalukan prinsip resolusi (3 basis berpikir)

7.       Investigasi opsi trilemma

8.       Buat keputusan

9.       Lihat lagi keputusan, dan refleksikan, untuk acuan pada keputusan kasus berikutnya

 

 

 

 

·         Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Pernah. Bedanya saat itu saya belum mengenal lanhkah Langkah detailnya, hingga prinsip dan paradigma yang harus digunakan. Saat itu hanya berdasarkan pengalaman dan pemahaman tentang pengambilan keputusan yang dimiliki

 

·         Bagaimana dampak mempelajari konsep  ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Saya lebih hati hati dan matang dalam mengambil sebuah keputusan, dengan mengikuti Langkah Langkah, semakin banyak pertimbangan yang harus dilihat, sehingga keputusan diharapkan dimabil akan berdampak baik

 

·         Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Sangat penting karena sebagai seorang individu dan seorang pemimpin, baik di rumah, di sekolah, dan di masyarakat akan dihadapi dengan situasi atau posisi kita harus mengambil keputusan, dan dengan bekal dari modul 3.1 saya sekarang memiliki pemahaman baru tentang bagaimana cara yang benar dalam mengambil keputuan

 

 

Sabtu, 26 November 2022

Koneksi Antar Materi Modul 2.2

 


Pembelajaran sosial dan emosional sangat penting untuk perubahan pengetahuan, keteramilan, dan sikap sebagai pemimpin pembelajaran. Siswa akan memiliki motivasi dalam belajar untuk meningkatkan kompetensi pengetahuan dan keterampilannya, Ketika sosial emosionalnya baik dan kondusif. Sehingga penting sekali siswa memiliki kompetensi dalam memahami. Mengelola dan mengekspresikan kompetensi sosial dan emosialnnya dengan baik. Begitu pula dengan pemimpin pembelajar yang bisa diwujudkan tatkala seorang siswa sudah baik dalam memahami, mengelola dan mengekspresikan sosial emosionalnya, seorang pemimpin yang baik tentu harus memiliki kompetensi sosial dan emosional yang stabil.

Pembelajaran sosial emosional sangat berkaitan dengan modul sebelumnya, misalnya pada modul 1 tentang pembelajaran yang berpihak pada murid. Dengan pembelajaran sosial emosional ini adalah bentuk nyata seorang guru untuk lebih mengenal sosial dan emosional siswanya, sehingga guru bisa menciptakan pembelajaran yang nyaman bagi siswa siswanya. Selain itu kodrta siswa yanag berkembang Ketika siswa tersebut dibantu oleh guru dalam hal memahami, mengelola dan mengekspresikan kompetensi sosial dan emosionalnya.

Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa kompetensi sosial emosional tidak memerlukan pembelajaran khusus dan mendalam karena melekat dengan pribadi siswa, sehingga saya cenderung lebih berfokus pada peningkatan kompetensi kognitif maupun keteremapilan siswa. Setelah mempelajari modul ini, ternyata kompetensi sosial dan emosional juga memerlukan atensi khusus dari guru. Sosial dan emosial siswa memerlukan pembelajaran yang mendalam, dengan bertahap dan terstruktur. Karena kompetensi sosial emosional ini sangat diperlukan agar siswa memiliki keseimbangan kompetensi, antra kognitif dengan sosial emosional.

1.      Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (well-being),  3 hal mendasar dan penting yang saya pelajari adalah :

a.       KSE (Kompetensi Sosial Emosional). Kompetensi ini harus dipelajari dan dikuasai oleh siswa, untuk menciptakan pribadi yang seimbanang, antara kognitif dengan prikalu dan sikap melalui KSE

b.      KSE sangat mempengaruhi minat dan motivasi siswa dalam belajar, dan bisamenjadi factor penentu keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

c.       Perlunya keterlibatan banyak pihak dalam mewujudkan KSE yang baik, tidak hanya oleh guru tertentu, tetapi juga keterlibatan kepala sekolah, semua guru, dan orang tua siswa di rumah

Berkaitan dengan no 2, perubahan yang akan saya terapkan di  kelas dan sekolah:

a.       bagi murid-murid di antaranya :

-          melaksanakan pembelajaran KSE, baik teritegrasi dengan pembelajaran di kelas, atau pun mengadakan pembelajaran khusus di luar jam pembelajaran

-          selalu menciptakan suasana kelas yang nyaman bagi siswa, khususnya yang berkaitan engan sosial emosional

-        Membuat media yang mendukung PSE, seperti membuat emoticon perasaan, membuat kartu perasaan, membuat daftar lagu penyemangat, Kotak curhat

b.      bagi rekan sejawat:

-          mengadakan sesi berbagi dengan rekan sejawat mengenai PSE agar memiliki visi yang sama

-          Bersama sama membuat program di sekolah yang di dalamnya terkandung pembelajaran sosial emosial, sehingga tercipta program yang berkesinambungan dan koneksivitas. Dengannya maka KSE akan lebih besar dirasakan oleh siswa

 

Jumat, 18 November 2022

Pendakian Gunung Merbabu 2022

Salah satu gunung terindah di Indonesia






 

Materai Modul 1.4 tentang Budaya Postitif, adalah materi tentang menciptakan lingkungan yang berpihak padamjurid, membut murid Nyman sehingga membantunya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki yang muird murid di sekolah.

Aksi nyata yang berkaitan dengan Bdaya Positif ini di sekolah yang sudah saya laksanakan diantaranya adalah membuat keyakinan kelas Bersama siswa saya di kelas VI UPTD SDN 1 Situbatu. Saya ajak siswa saya untuk menuliskan dan menyampaikan hal hal positif, kalaimat kalimat positif yang dapat menjadi acuan dalam beriskap dan berprilaku. Kalmat kalimat postif tersebut juga dapat ditulis berdasarjan masalah masalah yang terjadi baik di kelas mauoun di sekolah, sehingga menjadi solusi.

Kemudian setelah semua siswa menuliskan keaykinan postif yang harus di laksanakan, berikutnya saya sebagai guru mrangkum, menjadi beberapa poin penting. Kemudian disampaikan Kembali kepada siswa untuk dikonfirmasi, apakah sudah sepakat atau belum. Setelah disepakati oleh siswa maka keyakina kelas tersebut di tulis dan dicetak kemudian ditempel di tempat yang terlihat oleh siswa setiap hari.

Aksi nyata lainnya adalah penerapan segitiga restitusi kepada dua siswa saya yang telah melakukan kelsahan, ayitu tidak mengerjakan tugasnya dan mencorat coret buku paket. Saya berbicara dengan kedua anak tersebut, dengan pendekatan segituga restitusi, hingga mereka menyampaikan solusinya agar perbuatan tersebut tidak diulangi.

Berikutnya saya melaksanakan sesi berbagi dengan guru-guru di sekolah saya mengenai budaya positif, setelah sebelumnya meminta izin kepada kepala sekolah. Pelaksanaan sesi berbagi ini diharapkan guru lain juga memahami dan melaksanakan budaya positif di kelasnya masing masing, sehingga budaya positif di sekoalh saya dalam terwujud.





Jumat, 26 September 2014

3 Pertanyaan Untuk Memahami Jati Diri



Keimanan/Aqidah yang kuat diperoleh dari hasil berpikir tentang dalil aqli berdasarkan dalil naqli. Proses berpikir tersebut melalui tiga pertanyaan dasar. Jawaban dari ketiga pertanyaan tersebut bila dijawab dengan benar dan jawaban diperoleh dari dari proses berpikir berdasarkan dalil, Insyallah akan didapat keimanan yang kuat sekaligus akan menemukan jati diri kita. Ketiga perrtanyaan dasar tersebut yaitu :


1.     Dari mana kita berasal?
Segala sesuatu ada karena ada yang menciptakan, tidak mungkin ada dengan sendirinya. kursi ada karena ada tukang kursi, handphone ada karena ada orang yang membuat handphone. Demikian pula manusia, alam semesta dan kehidupan ini yang jauh lebih kompleks, pasti ada yang menciptakan. dan Sang Pencipta itu adalah Allah Swt, Tuhan Yang Esa.