header

- See more at: http://www.fathurrizqi.com/2013/09/membuat-slideshow-headline-news-blog.html#sthash.yZzLRfk1.dpuf

Sabtu, 26 November 2022

Koneksi Antar Materi Modul 2.2

 


Pembelajaran sosial dan emosional sangat penting untuk perubahan pengetahuan, keteramilan, dan sikap sebagai pemimpin pembelajaran. Siswa akan memiliki motivasi dalam belajar untuk meningkatkan kompetensi pengetahuan dan keterampilannya, Ketika sosial emosionalnya baik dan kondusif. Sehingga penting sekali siswa memiliki kompetensi dalam memahami. Mengelola dan mengekspresikan kompetensi sosial dan emosialnnya dengan baik. Begitu pula dengan pemimpin pembelajar yang bisa diwujudkan tatkala seorang siswa sudah baik dalam memahami, mengelola dan mengekspresikan sosial emosionalnya, seorang pemimpin yang baik tentu harus memiliki kompetensi sosial dan emosional yang stabil.

Pembelajaran sosial emosional sangat berkaitan dengan modul sebelumnya, misalnya pada modul 1 tentang pembelajaran yang berpihak pada murid. Dengan pembelajaran sosial emosional ini adalah bentuk nyata seorang guru untuk lebih mengenal sosial dan emosional siswanya, sehingga guru bisa menciptakan pembelajaran yang nyaman bagi siswa siswanya. Selain itu kodrta siswa yanag berkembang Ketika siswa tersebut dibantu oleh guru dalam hal memahami, mengelola dan mengekspresikan kompetensi sosial dan emosionalnya.

Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa kompetensi sosial emosional tidak memerlukan pembelajaran khusus dan mendalam karena melekat dengan pribadi siswa, sehingga saya cenderung lebih berfokus pada peningkatan kompetensi kognitif maupun keteremapilan siswa. Setelah mempelajari modul ini, ternyata kompetensi sosial dan emosional juga memerlukan atensi khusus dari guru. Sosial dan emosial siswa memerlukan pembelajaran yang mendalam, dengan bertahap dan terstruktur. Karena kompetensi sosial emosional ini sangat diperlukan agar siswa memiliki keseimbangan kompetensi, antra kognitif dengan sosial emosional.

1.      Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (well-being),  3 hal mendasar dan penting yang saya pelajari adalah :

a.       KSE (Kompetensi Sosial Emosional). Kompetensi ini harus dipelajari dan dikuasai oleh siswa, untuk menciptakan pribadi yang seimbanang, antara kognitif dengan prikalu dan sikap melalui KSE

b.      KSE sangat mempengaruhi minat dan motivasi siswa dalam belajar, dan bisamenjadi factor penentu keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

c.       Perlunya keterlibatan banyak pihak dalam mewujudkan KSE yang baik, tidak hanya oleh guru tertentu, tetapi juga keterlibatan kepala sekolah, semua guru, dan orang tua siswa di rumah

Berkaitan dengan no 2, perubahan yang akan saya terapkan di  kelas dan sekolah:

a.       bagi murid-murid di antaranya :

-          melaksanakan pembelajaran KSE, baik teritegrasi dengan pembelajaran di kelas, atau pun mengadakan pembelajaran khusus di luar jam pembelajaran

-          selalu menciptakan suasana kelas yang nyaman bagi siswa, khususnya yang berkaitan engan sosial emosional

-        Membuat media yang mendukung PSE, seperti membuat emoticon perasaan, membuat kartu perasaan, membuat daftar lagu penyemangat, Kotak curhat

b.      bagi rekan sejawat:

-          mengadakan sesi berbagi dengan rekan sejawat mengenai PSE agar memiliki visi yang sama

-          Bersama sama membuat program di sekolah yang di dalamnya terkandung pembelajaran sosial emosial, sehingga tercipta program yang berkesinambungan dan koneksivitas. Dengannya maka KSE akan lebih besar dirasakan oleh siswa

 

Jumat, 18 November 2022

Pendakian Gunung Merbabu 2022

Salah satu gunung terindah di Indonesia






 

Materai Modul 1.4 tentang Budaya Postitif, adalah materi tentang menciptakan lingkungan yang berpihak padamjurid, membut murid Nyman sehingga membantunya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki yang muird murid di sekolah.

Aksi nyata yang berkaitan dengan Bdaya Positif ini di sekolah yang sudah saya laksanakan diantaranya adalah membuat keyakinan kelas Bersama siswa saya di kelas VI UPTD SDN 1 Situbatu. Saya ajak siswa saya untuk menuliskan dan menyampaikan hal hal positif, kalaimat kalimat positif yang dapat menjadi acuan dalam beriskap dan berprilaku. Kalmat kalimat postif tersebut juga dapat ditulis berdasarjan masalah masalah yang terjadi baik di kelas mauoun di sekolah, sehingga menjadi solusi.

Kemudian setelah semua siswa menuliskan keaykinan postif yang harus di laksanakan, berikutnya saya sebagai guru mrangkum, menjadi beberapa poin penting. Kemudian disampaikan Kembali kepada siswa untuk dikonfirmasi, apakah sudah sepakat atau belum. Setelah disepakati oleh siswa maka keyakina kelas tersebut di tulis dan dicetak kemudian ditempel di tempat yang terlihat oleh siswa setiap hari.

Aksi nyata lainnya adalah penerapan segitiga restitusi kepada dua siswa saya yang telah melakukan kelsahan, ayitu tidak mengerjakan tugasnya dan mencorat coret buku paket. Saya berbicara dengan kedua anak tersebut, dengan pendekatan segituga restitusi, hingga mereka menyampaikan solusinya agar perbuatan tersebut tidak diulangi.

Berikutnya saya melaksanakan sesi berbagi dengan guru-guru di sekolah saya mengenai budaya positif, setelah sebelumnya meminta izin kepada kepala sekolah. Pelaksanaan sesi berbagi ini diharapkan guru lain juga memahami dan melaksanakan budaya positif di kelasnya masing masing, sehingga budaya positif di sekoalh saya dalam terwujud.